Sabtu, 18 Mei 2013

Karakteristik Paham dan Aliran Sesat





KARAKTERISTIK PAHAM/ALIRAN SESAT
DAN KIAT MENGHADAPINYA*

Oleh: Samsul Bahri**
A. Pendahuluan
Watak khas agama Islam yang paling menonjol di antaranya adalah fleksibilitas ajarannya sehingga senantiasa sesuai di semua masa dan tempat. Sumber ajaran dasar agama Islam adalah al-Qur’an dan Sunnah yang menyediakan diri untuk ditafsirkan dan dipahami berulang-ulang untuk dapat diamalkan seoptimal mungkin. Penafsiran dan pemahaman kedua sumber ajaran dimaksud dalam batas-batas tertentu dipengaruhi oleh tuntutan situasi dan kondisi sosial masyarakat. Fakta ini mendorong terjadinya penafsiran yang beragam terhadap sumber-sumber ajaran Islam. Keragaman penafsiran pada prinsipnya memang tidak dilarang sejauh memiliki landasan yang argumentatif dan dapat dipertanggungjawabkan. Pihak-pihak yang terlibat di dalam upaya penafsiran diniscayakan memenuhi kualifikasi moral dan intelektual agar hasil dari upaya tersebut mengandung nilai kebenaran.
Keterlibatan sejumlah orang yang tidak memenuhi kualifikasi-kualifikasi di atas dalam penafsiran terhadap ajaran dasar Islam sangat riskan. Ketiadaan ilmu dan tanggung jawab moral menyebabkan penafsiran mereka akan menyimpang. Jika penafsiran yang menyimpang ini selanjutnya disosialisasikan kepada khalayak yang lebih luas, akan berdampak pada kesesatan. Kemunculan paham sesat pada awalnya berangkat dari fenomena seperti ini, di samping dipicu oleh sejumlah faktor lainnya. Paham sesat akan berkembang jika tidak disikapi dengan baik. Sejumlah pihak sedianya memerankan diri dalam menyikapi perkembangan paham sesat sesuai dengan kewenangan yang dimiliki masing-masing.
Makalah ini dimaksudkan untuk memetakan cirri dan karakter paham dan aliran sesat di Aceh. Pembahasan lebih banyak didasari pada hasil penelitian yang bercorak sosiologis, dan dalam batas-batas tertentu diperkuat dengan analisis normatif jika data untuk itu tersedia...(bersambung)


*Makalah disampaikan dalam Kegiatan Pelatihan dan Pembekalan Wawasan Keislaman bagi para Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat dalam Provinsi Aceh yang diselenggarakan oleh Dinas Syariat Islam Provinsi Aceh tanggal 22 April-4 Mei 2013. 
**Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry dan Penceramah Bidang Aqidah Mesjid Raya Baiturrahman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar